Atsuto Uchida merasa bahwa Jepang dan Jerman memiliki filosofi yang sama dalam sepak bola.
Bek kanan berusia 24 tahun yang didatangkan dari Kashima Antlers di tahun 2010 ini telah menjadi pemain reguler untuk klub asal Gelsenkirchen, dan mengatakan pendapatnya tentang kesamaan antara dua negaranya.
"Tidak ada yang berubah sejak saya bermain di J.League," dikatakannya dalam interview dengan Asahi Shimbun.
"Jerman dan Jepang memiliki mental yang sama dalam pertandingan, dan saya mampu melakukan transisi dengan lancar. Lebih dari apapun, semangant mengorbankan diri untuk tim dan kemenangan sangat dihormati."
Uchida, yang telah bermain sebanyak 15 kali musim ini dan total 59 kali untuk Schalke, mengatakan mentalitas tim lebih kuat di Jerman ketimbang di tempat asalnya.
"Lebih dari di Jepang, kecenderungan bermain sebagai tim sangat kuat," ia menambahkan."Di pertandingan tandang, seluruh pemain bersama-sama sarapan di hotel, dan itu adalah suatu suasana di mana Anda tidak merasa puas kecuali setiap orang mengekspresikan terima kasih mereka untuk makan sebagai satu tim . Di Jepang, pemain bebas untuk pergi ke restoran pada waktu yang mereka pilih. Mereka makan, dan kemudian kembali ke kamar masing-masing.
Di Jerman, tidak ada yang terlambat menjalani pertemuan, kami juga memiliki pemain asal Peru dan Nigeria,tetapi semuanya mematuhi aturan dan tidak mengeluh. Saya rasa kami semua mengerti jika kami tidak mematuhi peraturan maka kami tidak akan lama bermain di Jerman."
Senin, 25 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar